The Dark Hour
Kamu terduduk di sebuah gerbong putih anehazuru di New City. Matamu memandang sekeliling. Gerbongmu tampak lenggang. Hanya ada beberapa orang disana. Petugas kereta api mengabarkan bahwa telah terjadi kerusakan di switcing system. Tapi pengumuman itu tidak membuat mu was was. Dengungan bunyi mesin kereta api terlalu memenuhi space otakmu untuk berpikir.
“We Apologize to any customers who were in a hurry”, petugas meminta maaf dari balik mikrofon. Tapi sekarang sudah hampir tengah malam. Jadi siapa yang terburu-buru? “The next stop is Iwatodai....”
Kereta berhenti dengan bunyi mendesis. Kamu mengangkat tubuhmu dari kursi, lalu mengikuti penumpang yang lain keluar dari kereta. Keadaan stasiun tidak berbeda jauh dari keadaan di dalam gerbong. Satu-dua orang terlihat, setelah itu mereka menghilang keluar dari tempat ini. Hanya ada kamu dan alunan dari music player kecilmu.
Langkahmu beradu dengan detak jarum jam. Hampir tengah malam.
Tik... Tik... Tik... Tik... Tik....
Lampu padam. Cahaya bulan yang hijau kelam menerobos masuk dari langit langit. Tak ada lagi orang-orang, tak ada suara, tak ada lagi pergerakan. Hanya terdengar sekali hembusan angin. Itu pun kalau memang benar-benar angin yang berhembus.
Di luar, warna hijau menyelimuti semuanya. Langit, rumah, dan jalanan. Sedangkan beratus-ratus peti mati tersebar di jalanan. Tak ada makhluk hidup selain kamu. Dimana pun kamu memandang, hanya ada hijau, peti mati dan genagan darah.
Bulan lebih besar dari biasanya. Tapi tetap angkuh dan hanya memandangmu dari atas sana, seakan-akan ada yang ingin ia sampaikan untukmu.
Langkahmu mengantarmu menuju tujuanmu. Asrama Iwatodai.
“Selamat datang”, Sebuah suara menyambutmu.
Seorang anak kecil muncul dan mengatakan kalau ia telah menunggumu, “Kamu terlambat. Saya sudah menunggumu sejak lama.” Dia memberikan secarik kertas untukmu. “Apabila kamu ingin melanjutkan, silahkan tanda tangan disini. Ini adalah kontrak. Tidak perlu takut.kontrak ini hanya meminta agar kamu bertanggung jawab penuh atas semua kegiatanmu.” kamu membaca sekilas isi secarik kertas tersebut.
“I chooseth this fate of mine own free will”
Di bawahnya ada ruang kosong untuk mengisi tanda tangan.
2 Sides
Persona 3 Portable (P3P) adalah remake dari seri Shin Megami Tensei: Persona 3 yang dirilis untuk konsol PS2 beberapa tahun silam. Menceritakan seorang karakter remaja tanpa nama yang memiliki kekuatan mengendalikan 'Persona'. Sebuah manifestasi kekuatan dari keadaan/sifat dari satu individu. Standar? Ya, memang. Tapi P3P tidak hanya sampai disitu. Game ini menempatkan kita pada kursi Co-Pilot. Sebagai murid SMA yang baru ditransfer dari tempat lain, kita menjalankan porsi sebagai remaja pada umumnya. Pagi berangkat sekolah, menjawab pertanyaan guru, lalu pulang. Di sini kamu bisa melakukan banyak hal. Mulai dari menjelajahi ruangan sekolah dan berbicara dengan semua NPC layaknya RPG kebanyakan, langsung keluar dan hangout di tempat lain semisal bioskop, kafe, karaoke, game center, 'berbelanja' perlengkapan dan item, atau bahkan di tempat dan hari tertentu, kamu bisa bekerja part-time. Dalam sehari, kamu hanya diizinkan untuk melakukan satu kegiatan.
Ketika matahari mulai redup, kamu mulai menjalani kehidupan lain. Persona-User. Sebagai persona user, kamu dan teman-teman seasrama mu beraksi di Dark Hour. Sebuah ruang waktu yang terselip antara hari ini dengan hari yang lain. Pukul 00.00 tepatnya. Ketika dark hour dimulai, semua orang berubah menjadi semacam peti mati. Hanya orang-orang tertentu yang bisa bergerak di jam itu.
Tidak hanya itu, di dark hour, sekolah juga berubah bentuk menjadi semacam menara yang disebut Tartarus. Disana tinggal para shadows, makhluk aneh yang menyerang manusia yang masih bisa bergerak di jam itu. Pada hari-hari normal, shadows memang tidak keluar dari tartarus. Namun pada saat bulan purnama, mereka keluar dan menyerang 'dunia nyata'. Makhluk-makhluk ini memakan pikiran mereka, sehingga para korban mengalamiApathy Syndrome. Sebuah keadaan dimana korban masih hidup, namun bertingkah seperti zombie (minus makan daging).
Kamu, dan teman-temanmu bertugas membasmi para shadows ini. Selama hari-hari biasa, kamu bisa menggunakan tartarus sebagai ajang grinding level untuk mengadapi boss yang keluar pas bulan purnama. Apakah hanya seperti itu? O, tentu tidak! Kan ada combant... Ehm! Maksud saya, akan ada twist yang menggegerkan di penghujung game. Haha, tapi saya tidak mau membocorkannya. Mainkan saja sendiri :P
Social Link + Persona
Lalu bagaimana kedua gameplay ini bisa menyatu? Aha! Disinilah menariknya kawan :)
P3P menawarkan fitur social link (S. Link). S link adalah semacam pengukur seberapa dekat kita dengan NPC tertentu. Daftar S link ini diatur sesuai Arcana mayor dalam kartu tarot, seperi Fool, Magician, Chariot, Strength, Justice, Tower, Death, Earth, dll. Pada beberapa kasus, kalau NPC yang kamu dekati adalah lawan jenis, maka kamu bisa pacaran (hahaha!!!). Kalau sejenis, kalian bisa menjadi sahabat. Semakin kalian dekat, semakin terbuka peluang kalian untuk membuka dialog dan event, bahkan bertemu dengan NPC baru yang tadinya terkunci. NPC S Link ini tersebar di seluruh kota, walaupun kebanyakan berkumpul di sekolah.
Nah, masing-masing persona juga memiliki atribut arcana mayor tadi. Jadi, semakin dekan kalian pada satu NPC, otomatis semakin kuat juga persona buatanmu. Uniknya, proses tersebut tidak terjadi otomatis begitu saja. Misalnya kamu dekat dengan seorang NPC S Link yang punya atribut Devil, maka tidak otomatis semakin kuat juga persona Devilmu. Melainkan kamu perlu 'membuat' persona baru lagi.
Di sebuah ruangan bernama 'Velvet Room', kamu bisa menggabungkan persona untuk membuat varian persona baru. Nah, di sinilah keajaiban tersebut terjadi. Kedekatanmu dengan NPC S Link akan sangat mempengaruhi level persona yang kamu buat. Misalkan kamu ingin membuat persona dengan atribut Strength, dan kamu juga memiliki kedekantan dengan NPC S Link Stregth pada level 9, maka persona yang kamu buat memperoleh bonus exp dan mengalami lonjakan level up (kadang sampai 5 level) saat itu juga.
A Portrait-Turn Based Japan'ish' RPG
Tidak seperti Persona 3 di PS2 yang menampilkan seluruh gerak-gerik karakter, P3P 'hanya' menampilkan portrait tiap karakter ketika sedang berbicara atau melakukan sesuatu. Namun demikian, gambar-gambar background digambar dengan baik dan menggunakan detail yang tajam (jaggies? Halooo, ini psp, bukan ps3 bung :). Desain portrait karakter nya pun keren dan hidup.
'Penjelajahan' dari satu tempat ke tempat yang lain menggunakan pointer bulat yang digerakkan dari analog. Ya, mirip game point 'n click lah.
Tapi ketika berpetualang dalam tartarus, grafis berubah menjadi full 3D. Gerakan karakter dan persona smooth dan alami... ehm, maksud saya sedikit kaku dan monoton. Oke, kita mendapat satu minus disini :)
Tapi fitur 3D yang (sedikit) kaku tadi berhasil dipoles oleh sound departemen dari developer. Setiap karakter, bahkan karakter kita (walaupun hanya teriak-teriak manggil persona), terdengar pas dengan personal masing-masing. Selama saya bermain, belum saya menemukan voice acting yang annoying. Semuanya alami dengan selipan humor di sana-sini.
Oiya, satu lagi, kamu kamu suka dngan modern J-pop, kamu akan mencintai P3P. Karena hampir semua tempat mempunyai BGM nya sendiri-sendiri, dan semuanya bergenre modern-J-hip-pop (atau apalah namanya) dengan nada yang catchy dan nggak bakal bisa lepas dari pikiranmu selama beberapa waktu. Percayalah :)
Grab The Gun, And Shoot Your Head
Secara keseluruhan, Persona 3 Portable hampir sama dengan Persona 3 di PS2. Karakternya masih memakai evoker – sejenis pistol khusus untuk memanggil persona, digunakan dengan cara menembakannya di kepala masing-masing (Wohooo, I love it! Haha!) – dan menganut sistem turn based. Hanya saja, kali ini karakter lain bisa diatur untuk menerima direct command dari kita saat berada di batte screen. Tidak seperti Persona 3 yang bertindak semaunya sendiri.
Satu perubahan yang besar – selain kualitas grafis yang diturunkan – adalah penambahan karakter cewek. Karakter ini tidak hanya berfungsi sebagai pemanis. Namun sebagai sebuah cara pandang baru dalam cerita P3P. Misalnya, kalau dengan karakter cowok kamu bisa menduakan gadis-gadis (with maxed S Link Level, hahaha dasar cowok...!), maka, ketika menggunakan karakter cewek, kamu bisa berganti mengencani cowok-cowok keren :)
Final Exam....
Gameplay: 9/10 → Setelah bermain beberapa jam, dijamin tanganmu akan lengket ke PSP :)
Story: 9.7/10 → Psycologic Sci-Fi dengan twist yang nalar. WOW!
Grafis: 7/10 → Yaaa, standarlah buat psp.
Sound: 9.8/10 → Musik yang catchy dan voice acting yang wah. Apalagi yang kurang?
Kontrol: 9/10 → Tradisional dan mudah. Jadi nggak ribet.
Replayability: 10/10 → Selesai dengan satu karakter hanyalah separuh dari game ini :)
Overall: 9.1
Judul: Shin Megami Tensei: Persona 3 Portable
Console: PSP
Developer: ATLUS
Tanggal Rilis: 6 Juni 2010 (USA)
“Siang mengencani gadis, malam membasmi iblis. God bless Persona 3 Portable.... :D”
Penulis adalah Tama Chan, production supervisor solo_radio yang saat ini sedang bermimpi untuk menjadi seorang karyawan yang baik :)
Silahkan kunjungi www.consolejomblo.blogspot.com untuk review dan artikel yang lain :)
BalasHapus